DuniaTerkini , Nasional – PDIP menyatakan dukungannya kepada Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) dalam meningkatkan kerja legislasi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan dukungan itu dalam kapasitas Ahok sebagai Gubernur DKI dan bukan sebagai calon gubernur (cagub).
“Sekali lagi persoalan Pilgub DKI, PDIP ingin membedakan Pak Ahok dalam kapasitasnya sebagai Gubernur dan dalam kapasitasnya sebagai cagub,” tegas Hasto.
“Kalau sebagai Gubernur kami mendukung sepenuhnya untuk meningkatkan kinerja legislasinya di DPR. Tetapi sebagai cagub kita hormati pilihannya sebagai calon perseorangan,” imbuhnya.
PDIP mengungkapkan majunya Ahok melalui jalur independen (perseorangan) tidak menciutkan nyali PDIP. Hasto malah berjanji PDIP akan menyajikan kontestasi Pilgub DKI yang menarik karena merasa tidak kurang stok pemimpin.
“PDIP menempuh jalan kepartaian dan Pak Ahok menempuh jalan perseorangan. Kami menghormati pilihan tersebut dan menjanjikan kontestasi kepemimpinan yang menarik. PDIP memiliki kedaulatan pol atas dukungan rakyat pada Pemilu tahun 2014 sehingga kami dapat mencalonkan sendiri,” katanya.
“Atas dasar dukungan rakyat inilah maka kami mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menampilkan pasangan calon terbaik yang mampu menyelesaikan persoalan di DKI dan mampu membawa harapan kemajuan yang membanggakan bagi DKI sebagai ibukota negara. Sebagai partai yang memiliki pengalaman luas dalam pemilu dan telah memiliki sekolah para calon kepala daerah, kami tidak kekurangan stok calon pemimpin,” tandasnya.
Namun Hasto enggan merinci siapa calon yang disiapkan sebagai lawan Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2017 nanti. Dia menjelaskan saat ini sedang melakukan kombinasi dan mengadakan dialog dengan partai lain.
“Ya banyak opsi-opsi nanti akan kami kombinasi. Kombinasi kami akan melihat DKI yang mampu meredakan seluruh persoalan sistemiknya, persoalan kemacetan, penataan rumah kumuh, tata ruang, persoalan infrastruktur tapi di sisi lain bisa mendapat dukungan dari seluruh masyarakat DKI,” katanya.
Hasto pun menjawab PDIP menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan bakal cagub yang akan diusungnya. Selain momentum itu, PDIP juga masih menunggu revisi UU Pilkada selesai dilakukan.
“Untuk memastikan jalan kemenangan itu nanti kami sampaikan pada momentum yang tepat. UU-nya saja saat ini masih dibahas, itu ada momentum. Ketika momentumnya sudah tiba, partai sudah siap untuk bergerak satu arah memenangkan suara penduduk DKI,” katanya.
“Menunggu UU Pilkada selesai, kami juga menunggu dialog dengan partai-partai yang lain,” tambahnya.
Meski siap bersaing dengan Ahok di Pilgub DKI Jakarta, Hasto menyebut masih sering berkomunikasi dengan Ahok. Sekali lagi dia menegaskan konteks komunikasi tersebut dalam kapasitas Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Komunikasi masih terjadi tapi dalam kapasitas beliau sebagai gubernur,” tutupnya.